Langsung ke konten utama

Kucing Hitam: Tak Selamanya Dunia itu Surga




Image result for kucing hitam edgar allan poe

bukukita.com

Pembacaan saya terhadap karya Poe adalah justru tentang kemanusiaan. Karya Poe mengisahkan bahwa, di dunia tidak selamanya  surga, tidak selalu keindahan yang ada di dunia membuat kita semakin mengerti arti kemanusiaan. Poe menyadarkan bahwa, banyak kejadian kehidupan yang sengaja sering tak sanggup kita lihat, padahal kita akui ada. Karya nya, Kucing Hitam ini, mengantarkan kita pada cerita-cerita kebengisan, yang bisa dikatakan sepatutnya kita musti sama-sama mengetahui dan menerima.


Judul                                  : Kucing Hitam
Penulis                               : Edgar Allan Poe
Tahun Terbit Terjemahan   : 2004
Penerjemah                       : Anton Kurnia
Penerbit                             : Penerbit NuansA
Kota Penerbit                     : Bandung


Saya belum cukup yakin, bahwa karya Kucing Hitam goresan tangan Alan Poe, akan diterima di Indonesia sebab, salah satu cerita yang saya baca, penuh dengan adegan kekerasan. Namun, apakah Poe menyengaja membuat cerita semacam itu, untuk mentrasfer nilai-nilai kebengisan bagi pembaca? Seperti halnya di Mesir, Salah Abdel Sadek, Kepala Layanan Informasi Mesir dalam konferensi pers nya menganggap Tom and Jerry sebagai penyebab tindak kekerasan di Timur Tengah.

Menyitir web www.tirto.id, 4 Mei  2016 silam, di Universitas Kairo, Salah Abdul Sadek, menuturkan bahwa kartun Tom And Jerry adalah akar segala kekerasan dan ekstremisme yang terjadi di timur tengah. Tom and Jerry menggambarkan sebuah komedi slapstick yakni komedi dengan aktivitas fisik yang memiliki unsur derita, celaka dan aniaya. Biasanya dapat disaksikan di program komedi Opera Van Java, dsb.

Namun, apakah akar kekerasan sepenuhnya disebabkan oleh tayangan atau bacaan? Lalu, bagaimana cara memilih tayangan dan bacaan yang baik? Bagaimana memahamkan kepada generasi muda tentang memahami tentang kekerasan itu sendiri?

Sebenarnya, mengenal Tom and Jerry, atau Allan Poe tidak sama dengan mengenal kekerasan. Kalimat tersebut perlu digaris bawahi. Barangkali ada yang belum mengenal Poe dan karyanya, berikut sedikit ulasan nya. Edgar Allan Poe merupakan penulis puisi, cerpen dan kritik sastra asal Amerika. Poe unik. Poe, menyumbangkan khazanah genre pada cerita fiksi abad ke-19. Ia menciptakan cerita-cerita horor, misteri dan kejahatan. Poe, yang baru cermati, menulis sebuah buku yang berjudul Kucing Hitam. Buku seri fiksi klasik terjemahan tahun 2004.

Dalam empat cerita, masing-masing diberi judul terjemahan: Tong Anggur, Topeng Maut, Sebuah Kisah, dan Kucing Hitam. Keempat kisah tersebut sama-sama, menghadirkan karakter utama yang bersifat bengis, gila, barangkali psikopat. Tong Anggur, Sebuah Kisah dan Kucing Hitam, ketiga tokoh “ Aku” di sana membuat aksi percobaan pembunuhan kepada tokoh lain. Asik nya, aksi percobaan pembunuhan tersebut menggunakan banyak versi cara.

Tong Anggur: disinyalir karena dendam, tokoh aku membawa untuk menjebak ‘musuh’ dalam perang dingin mereka, yakni, Fortunato pada makam keluarga bawah tanah, yang sepi nan lembab. Tiba-tiba pada sebuah sudut yang sunyi, tokoh aku me jeruji Fortunanto. Fortunanto meronta-ronta, kehabisan tenaga, hingga tidak bernapas lagi. Supaya perbuatan nya tidak curigai, aku menembok Fortunanto, dan meninggalkan nya di ruang yang dingin itu.

Lagi, Sebuah Kisah, lebih bengis. Tokoh aku membunuh seorang laki-laki bermata burung nasar, ya kejam, yang tinggal di sebuah rumah yang gelap, dengan membekap nya di bawah kasur. Ia menyembunyikan mayat sang tua, dengan memutilasi dan menyembunyikan di papan lantai rumah itu. Dalam cerita nya, motif yang timbul sangat lah aneh. yakni mata.


“Ku kira yang menjadi sebab adalah mata nya! Ya itulah sebabnya. Salah satu mata nya tampak seperti mata burung nasar. Mata itu berwarna biru pucat, dengan sebuah bayangan di atasnya. bila ia menatap ku, darah ku mendesir. Dan sedikit demi sedikit timbul gagasan ku untuk membunuh nya. Dengan begitu, aku kan mengenyahkan mata itu untuk selamanya,” (2004:58)

Kemudian, kisah Kucing Hitam, tokoh Aku yang awalnya sangat menyukai kucing, karena sifatnya yang tidak stabil, akhirnya berubah menjadi sangat benci dengan seekor kucing hitam miliknya. Karena kebencian itu, ia menggantung Pluto, pada sebuah pohon di belakang kebun rumah nya.

Belum lama atas peristiwa menggantung Pluto, kembali kecintaan nya kepada kucing muncul, dibawa nya seekor kucing yang serupa dengan Pluto ke rumah. Istri nya pun menerima kucing nya dengan baik.

Namun, rasa benci itu kembali menghampiri, percobaan pembunuhan terulang. Sekarang caranya, ia menggunakan golok. Percobaan pembunuhan itu nyaris terjadi, disangkal lah ia, oleh istri nya, dan istri yang akhirnya terbunuh. Istri nya tewas.

Tokoh Aku menyembunyikan mayat istri nya di bekas perapian yang ia tutup kembali dengan semen, untuk menutupi aksi pembunuhannya. Namun, aksi nya ter endus polisi karena dalam perapian terdengar suara tangisan perempuan dan polisi segera membongkar nya. Tidak jauh dari kejadian tersebut terdapat Pluto di sebelah mayat istri nya, yang seolah-olah menjadi petunjuk, membawa pada kebenaran.

***

Konon, kehidupan Poe yang dipenuhi penderitaan lah yang berhasil mempengaruhi ide karya-karya nya. Orang tua Poe meninggal saat ia berusia dua tahun. Harta warisan yang semestinya menjadi haknya, tidak ia terima. Studi nya di Universitas Virginia dan West Point terhenti karena mabuk-mabuk kan, belum lagi istri nya yang meninggal sekitar usia awal dua puluhan karena tuberkulosis.

Poe menyadarkan kita bahwa, pada umumnya orang dewasa membelajarakan pada anak-anak pada hal-hal yang normal, biasa, dan cerita seadanya yang berkali ulang. Hal ini pada dasarnya baik, karena seusia anak-anak memiliki daya ingat yang kuat, untuk melakukan suatu yang baik. Namun, tidak ada salahnya ketika kita membelajarkan hal-hal yang belum ia ketahui. Tindak kekerasan yang pernah terjadi, atau kejadian yang dapat membuat anak-anak bisa membandingkan mana hal baik dan mana hal yang kurang baik. Ini adalah filsafat yang sebenarnya. Mengetahui hal yang baik, dengan mengetahui hal yang kurang baik.

2017


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apakah Bahagia Benar Menjadi Salah Satu Tujuan Hidup?

Unsplash/happy Dari pandangan tentang tujuan kehidupan manusia, Aristoteles memilih kata kebahagiaan sebagai jawabannya. Namun, apakah Aristoteles serta merta mengamini tujuan itu? Dan apakah tujuan tersebut membuat manusia tahu tujuan hidupnya?  Kebutuhan menjadi manusia, adalah yang sedang aku cari selama ini. Menjadi manusia kata Aristoteles memiliki tujuan mencapai kebahagiaan. Kebahagiaan itu bisa di dapat dengan mencapai sebuah kenikmatan. Kenikmatan yang musti kita cermati, yakni kenikmatan yang sebenar-benarnya dapat memenuhi menjadi manusia itu sendiri. Ia mencontohkan, makan dan sex serta menghindari rasa-rasa sakit adalah capaian kebutuhan kenikmatan ala "hewan ternak".  Ya, apa yang dilakukan ternak ia akan mencari makan ketika lapar, dan sex, tentu ia akan mencari pasangan yang mau melakukan hubungan itu, serta siapa-apa yang akan menyakitinya mereka akan lari ataupun menyerang. Itu semua adalah kenikmatan untuk mencapai bahagia: tujuan dari hid...

Ada yang Tahu, Saya sedang Ada Di mana?

Unsplash/waves Memisahkan kehidupan di dunia bukan berarti meninggalkan kehidupan di dunia, ia tumpangtindih, seperti ombak dan daratan. Ombak sesekali akan menuju daratan, dan sesekali pergi menjauh: tak selamanya menetap. Dan daratan tak berharap banyak untuk disinggahi ombak, namun setiap  ketika ada angin, angin mau membawa menyinggahi kehidupan, bahkan dengan besar.  *** Hallo, Manusianya ada? Oh, tidak ada ya? Kira-kira Manusia ada di mana ya? Mengurusi segala kehidupan di dunia bukanlah kuasa kita. Konsep Tuhan jelas meniadakan manusia sebagai pemilik abadi, dunia bukanlah milik manusia. Kita dihidupkan dan diciptakan hanya sebagai "tamu" yang dimuliakan, walau tak diagungkan. Penggunaan diksi ini sudah membedakan perspektif di mana posisi manusia, dengan posisi Tuhan yang sebagai Maha Agung, Maha Kuasa, Maha Besar jelas pada tingkatan yang berbeda. Mulia adalah terhormat, yang tinggi. Maksudnya posisi ini tertinggi dari posisi manusia. Maka da...

Mengambil Jarak dengan Uang

                   Sumber foto: unsplash Mengambil sikap berjarak dengan uang merupakan sebuah keputusan yang sulit. Mengambil jarak maksudnya, bagaimana saya kembali menjadi 'tuan' mereka, setelah selama ini saya mempertuankan uang. Uang mengontrol saya, hingga saya merasa begitu dikontrol uang. Bayangkan, setiap waktu saya ingin bersama uang, menempelkan tangan pada dompet saya dengan intensitas yang tinggi di setiap harinya. Uang berkurang tanpa prediksi, dan perencanaan, kelimpungan, dan serba salah ketika menipis. Dan karena alasan-alasan tersebut, membuat saya untuk secepatnya mengambil keputusan untuk tidak terlalu dekat-dekat dengan uang. Menghabiskan waktu dengan uang: mendapatkan ataupun menggunakan, sama saja  melekatkan diri saya dengan uang. Hingga di suatu titik, saya memandang standar kehidupan bahagia mengukurnya dengan nominal uang yang ada di rekening saya. Saya bisa membeli apapun dengan uang dan hidup say...