Langsung ke konten utama

bagaimana cara meluruhkan penyesalan


foto/unsplash/meditation

ketika penyesalan dan cemas melanda, adalah perasaan yang sering menggangu. apalagi berkaitan dengan orang lain justru akan lebih rumit. mungkin terjadi karena keputusan yang tidak dipertimbangkan dengan matang, atau dengan tidak berpikir dua kali. lalu apa yang harus dilakukan? orang banyak menyebutnya dengan healing. bisa healing besar-besaran karena masalah besar, atau healing biasa saja dengan masalah yang tidak begitu rumit, namun sedikit menganggu untuk melangkahkan kaki ke tempat berikutnya.

baru saja, saya mengalaminya. membuat sebuah keputusan yang salah, dan akhirnya menyesal. kemelut dalam pikiran saya sangat menganggu. walaupun urusan dengan orang lain sudah terselesaikan, namun dengan diri sendiri belum. ini pernah terjadi sebelumnya, namun mengapa pembelajaran yang dulu tidak terlalu membekas di dalam kehidupan saya?

akhirnya saya melamun.

lalu berpikir menggunakan situasi ini untuk meneliti diri saya: apakah saya bisa healing? bagaimana healing ala saya bekerja?

yang pertama saya lakukan adalah melakukan pengakuan bahwa diri saya sedang tidak baik-baik saja, dan sebuah penyesalan bersumber dari sikap saya.

kedua, saya melakukan sebuah percakapan batin mengapa saya tidak bisa belajar masalah yang dulu, saya telisik akar permasalahannya. setelah menemukannya misal karena uang, egoisme, idealisme ekstrem, kesehatan, dsb, saya angkat dan mengembalikan kepada alam atau dzat yang maha agung untuk dikembalikan pada pemiliknya. setelah itu, perasaan sedikit ringan.

ketiga, berjanji pada diri sendiri untuk tidak lagi menyakiti orang lain, menerima apa adanya yang diberikan oleh dzat pemberi kehidupan, dan memegang pembelajaran penting ini bagi kehidupan kedepan.

keempat, masukan sugesti tersebut ke dalam tubuh supaya menjadi energi positif yang menyelimuti hidup saya.

kelima, meminta maaflah pada diri sendiri dan peluklah (sikap kedua tangan mendekap tubuh) dan tarik napas dalam-dalam sebanyak 3 kali.

jika rasa cemas, takut, penyesalan sedikit datang kembali, tetap diterima dan jangan ditepis. diterima sampai bebal, sampai kamu akan bosan sendiri.

healing ala saya, saya lakukan selama dua jam, karena proses peluruhan penyesalan memanglah tidak mudah, namun sedikit ringan lumayan demi menapaki kehidupan selanjutnya.

2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Untuk Ranting Kekasihku

  Lekat Kau ranting dan aku daun Aku enggan lepas walau angin merayu-rayu Jalanan mulai basah rintik ritmis Yang hendak memandikan sekujur tubuhku Tiada bulan, pada malam itu Kau ranting yang basah tetap memegang erat tanganku Yang lain terbang berjatuhan dan bahagia Aku terpanggil-panggil untuk mengikuti mereka Namun, lamat – lamat kau berbisik untuk aku tetap tinggal Karena di bawah sana akan ada air besar Yang akan menyeret tubuhku hingga tak akan lagi, aku Yang t erlihat di dekat pohon itu.   Maret 2021 Aku, ranting dan danau Aku berkaca lewat air danau di bawah sana Apa yang bisa kulihat selain diri yang mungil menggenggam ranting, kekasihku Tiada batang akar, dan dia, tiada pula aku Angin dan hujan dan matahari selalu menjadi kawan Menjadi musuh pula, musuh usia Tiada mereka aku tak akan menari-menari Merekapun bisa menjadikanku rapuh dan terjatuh Namun, akar berjanji akan memegangku teguh   Danau di bawah sana siap menangkapku ka

Cita-Cita Muskito

Unsplash/quran Abah selalu meminta kepada anak-anaknya supaya kelak ketika salah satu anaknya menjadi seorang dokter, maka tidak boleh membuat pasien merasa tertekan karena penyakitnya, justru harus memotivasi supaya sembuh. Abah juga mengajarkan anaknya yang akan menjadi dokter itu untuk selalu meminta kepada Allah untuk diberi kemudahan dalam menangani pasien. Salah satu kandidat dokter adalah Kamila, anak pertama Abah yang sudah punya bakat menduduki peringkat tertinggi berturut-turut di setiap jenjang kelas. Jika berhasil menjadi dokter, nama Kamila akan berubah menjadi Dr. Kamila Ayu. Abah tak pernah memaksa anaknya untuk menjadi seorang seniman, karena seniman adalah orang yang benar-benar bisa melihat keindahan yang mungkin tidak orang lain lihat yang dikonkret menjadi sebuah karya. Entah rupa, suara, lukis, tari, musik, dan sebagainya. Jika seorang seniman dianggap sebagai sebuah pekerjaan, Abah tidak meyakini hal itu. Bagaimanapun juga, bagi Abah keindahan sebuah